Film THE BAJAU

karya Dandhy Dwi Laksono

SutradaraDandhy Laksono
BahasaIndonesia & Bajo (subtitle Jerman)
TempatAbaton Kino
Waktu & JamKamis. 14 November 2019 | Pk. 19:30

 

Dokumenter ini merekam sisa-sisa peradaban maritim di kepulauan Indonesia. Tentang dua keluarga suku Bajo yang dikenal sebagai pengelana (gypsy) laut yang pernah hidup nomaden selama berabad-abad di sekitar Laut Cina Selatan hingga Pasifik Selatan dan Selandia Baru.

Lalu dengan alasan “memberikan kehidupan yang lebih baik” pemerintah negara-negara di Asia Tenggara memulai program memukimkan mereka di daratan agar memiliki identitas dan kewarganegaraan.

Apakah mereka mampu beradaptasi? Benarkah peradaban di darat meningkatkan kualitas hidup?

Dua keluarga Bajo di perairan Sulawesi ini menjalani kehidupan yang berbeda. Meski keduanya telah memiliki identitas dan bermukim di daratan, satu keluarga memilih menjalaninya hanya sebagai formalitas dan tetap menghabiskan hidup di perahu dalam ekosistem laut yang relatif masih terjaga.

Sementara keluarga yang lain menghadapi realitas yang jauh berbeda. Yang menjadi mimpi buruk setiap orang Bajo.

 

Tentang WatchdoC

“WatchdoC adalah rumah produksi dokumenter yang dirintis sejak 2009. Misi utamanya adalah memproduksi film-film dokumenter dengan tema keadilan sosial dan hak asasi manusia. Film pertama kami adalah “Kiri Hijau Kanan Merah” tentang pembunuhan Munir, seorang human right defender yang tewas diracun dalam penerbangan Jakarta-Amsterdam, September 2004. Sampai saat ini WatchDog sudah menyelesaikan ?? film dokumenter.

Bagi WatchdoC, dokumenter adalah medium audio visual yang strategis yang menggabungkan antara fleksibilitas mobile platform, serta forum-forum off air untuk berdiskusi, di tengah makin ditinggalkannya sumber-sumber informasi konvensional seperti buku dan jurnal.”

Film-film karya Dandhy Dwi Laksono selain mampu menampilkan kehidupan masyarakat dan kecantikan alam Indonesia, juga sarat akan tema-tema yang menarik. Tema-tema yang diangkat pun begitu dekat dengan realitas sosial.

Dandhy Laksono dikenal sebagai jurnalis yang memiliki idealisme istimewa. Ia pernah menempuh perjalanan hampir 20.000 km mengelilingi Indonesia dalam satu tahun bersama seorang fotografer dari Aceh bernama Suparta Arz. Perjalanan itu disebutnya sebagai Ekspedisi Indonesia Biru. “Kala Benoa, dan Rayuan Pulau Palsu” adalah salah satu dari 26 serial Ekspedisi Indonesia Biru.

 

Program
2019

Pada 2019 ini, Pasar Hamburg membuka pintu untuk pengunjung dengan format acara tahun ganjil perdana. Konser musik dari musisi Indonesia, Sandhy Sondoro, akan menjadi pembuka di Oktober.

Selanjutnya, pada November, ajang Pemutaran Film Indonesia akan digelar di Abaton Sinema di Hamburg.

Selanjutnya Pasar Hamburg akan kembali menyapa pengunjung pada tahun 2020 mendatang dengan menghadirkan pertunjukan seni dan budaya serta pameran dagang di Messehalle Hamburg dari tanggal 16 – 18 Oktober 2020. Ajang Pasar Hamburg di dua tahun ini mengambil tema besar 2019 Menyongsong Sewindu Pasar Hamburg 2020.

Pemutaran Film

Pemutaran Film Indonesia di Abaton Sinema Hamburg

SEJAK 2015, Pasar Hamburg diramaikan dengan pemutaran film karya sineas Indonesia. Di tahun ini, pemutaran film dihadirkan dengan konsep baru.

Selengkapnya